Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 13:13:20【Sehat】501 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(1)
Artikel Terkait
- Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
- Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya
- Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
- Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan

Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati

Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG

Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave

Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS

8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia

Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG